• Jelajahi

    Copyright © Teras Indonesia News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    GNTV INDONESIA

    Iklan

    Logo

    Anak Yatim 13 Tahun di Sandai Diduga Dicabuli Kakek 70 Tahun: Kini Hamil 9 Bulan, Warga Sandai Geram!

    Teras Indonesia News
    Dibaca: ...
    Last Updated 2025-10-23T11:14:27Z


    KETAPANG, TERAS INDONESIA NEWS
    ||
    Warga Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, dikejutkan dengan kabar memilukan. Seorang anak perempuan berusia 13 tahun yang juga yatim dan berasal dari keluarga tidak mampu, diduga menjadi korban pencabulan oleh pria lanjut usia berumur sekitar 70 tahun yang masih satu lingkungan dengannya.


    Ironisnya, korban kini dalam kondisi hamil sembilan bulan. Fakta itu sontak membuat masyarakat setempat terpukul sekaligus murka.


    Menurut keterangan sejumlah warga, tindakan bejat itu bukan terjadi sekali dua kali. Diduga, pelaku sudah berulang kali melancarkan aksi cabulnya dengan modus menawarkan tempat buang air bagi korban — lantaran rumah korban tak memiliki toilet.


    “Anak itu sering ke rumah pelaku hanya untuk numpang buang air. Tapi ternyata malah dimanfaatkan dengan cara yang tidak manusiawi,” ungkap M. Sandi, warga Sandai, Selasa (21/10/2025).


    Kabar kehamilan korban yang kini sudah mendekati masa melahirkan menyulut amarah warga. Banyak pihak menilai, kasus ini mencerminkan lemahnya perlindungan anak di wilayah pedesaan dan memerlukan perhatian serius dari aparat hukum.


    “Kami mendesak Polsek Sandai dan Polres Ketapang segera bertindak. Jangan tunggu situasi makin gaduh. Ini menyangkut masa depan anak kecil yang kehilangan masa depannya karena kelalaian dan kebiadaban manusia,” tegas Sandi dengan nada kecewa.


    Sampai berita ini diterbitkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi. Upaya konfirmasi yang dilakukan jurnalis kepada Kapolsek Sandai dan Kasat Reskrim Polres Ketapang belum mendapat jawaban.


    Kasus ini kini menjadi buah bibir di masyarakat. Banyak yang berharap agar penegak hukum tidak tinggal diam, dan pelaku benar-benar dihukum seberat-beratnya.


    Tragedi ini diharapkan menjadi cermin pahit bagi semua pihak — bahwa di tengah gempuran pembangunan, masih ada anak kecil di pelosok Ketapang yang kehilangan masa depan karena ketidakpedulian lingkungan.


    Sumber: M. Sandi Warga Sandai | Penulis: Roy Runtu

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini