KETAPANG, TERAS INDONESIA NEWS||Ketua DPD Rumah Hukum Indonesia Kabupaten Ketapang Ahmad Upin Ramadan menegaskan bahwa kehadiran Rumah Hukum Indonesia (RHI) di Kabupaten Ketapang menandai babak baru dalam penguatan kesadaran hukum di daerah. Tidak sekadar menjadi wadah bagi para praktisi, lembaga ini juga menjangkau kalangan akademisi dan masyarakat luas — menjadi jembatan antara teori hukum dan realitas sosial di lapangan.
Ketua DPD Rumah Hukum Indonesia Kabupaten Ketapang Ahmad Upin Ramadan menegaskan, keberadaan RHI bukanlah untuk mencari atau menimbulkan persoalan dengan pihak manapun, melainkan sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang masih kesulitan mendapatkan akses terhadap keadilan.
“Rumah Hukum Indonesia tidak hadir untuk berdebat atau mencari masalah. Kami hadir untuk membantu masyarakat memahami dan mendapatkan hak-hak hukumnya, serta menegakkan aturan sesuai dengan koridor hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.
Ia menambahkan, semangat RHI di Ketapang adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap supremasi hukum. Melalui edukasi, pendampingan, dan advokasi, lembaga ini berkomitmen menjadi rumah yang terbuka bagi siapa saja yang membutuhkan pencerahan dan perlindungan hukum.
Kehadiran RHI juga diharapkan mampu menjadi ruang kolaborasi antara praktisi dan akademisi — tempat gagasan dan pengetahuan hukum bisa tumbuh untuk melahirkan solusi konkret bagi permasalahan masyarakat. Dengan semangat inklusif dan keberpihakan pada keadilan, Rumah Hukum Indonesia di Ketapang siap menjadi bagian dari denyut nadi perubahan menuju penegakan hukum yang beradab dan berkeadilan.
“Kami ingin hukum benar-benar hidup di tengah masyarakat, bukan hanya di ruang pengadilan atau ruang kuliah,” ujar Ketua DPD RHI Ketapang penuh keyakinan.
Dengan langkah yang pasti dan visi yang jelas, Rumah Hukum Indonesia di Ketapang mengudara — bukan hanya di langit para ahli hukum, tetapi juga di hati masyarakat yang merindukan hadirnya keadilan yang sesungguhnya.
Sumber: Kepala Dpp Biro Hukum | Penulis: Roy Runtu
